~~~~~
10 November...,
Saat itu saya benar-benar lupa kalau hari itu adalah hari Pahlawan. Maklumlah saat ini hari-hari besar nasiona sudah tidak sesemarak dulu. Saya ingat saat masih duduk di Sekolah Dasar, setiap hari besar nasional pastilah Sang Merah Putih ramai berkibar di setiap depan rumah. Hal tersebut seaakan-akan merupakan kewajiban sebagai tanda nasionalisme, sehingga saat itu meupakan hal yang memalukan bila hari besar nasional tidak diperingati dengan mengibarkan bendera Merah Putih.
Namun sekarang ini merupakan sesuatu yang langka, mengibarkan bendera di depan rumah untuk memperingati hari besar nasional. Bendera baru ramai berkibar saat musim kampanye saja, itupun yang berkibar bukanlah Sang Merah Putih, namun bendera partai.
Mungkin sekarang sifat nasionalisme dan ke-Indonesia-an sudah bergeser menjadi sifat ke-PARTAI-an dan ke-AKU-an. Entahlah...
~~~~~
Pahlawan...,
Jelas pahlawan adalah orang yang dianggap berjasa bagi negeri ini karena keberanian dan pengorbanannya, maka tak heran mereka yang berjuang saat masa kemerdekaan dulu, disebut sebagai pejuang. Ya..., mereka memang sangat pantas disebut sebagai pejuang, karena berani mengorbankan jiwa raga untuk kemerekaan yang belum tentu akan mereka nikmati.
Lalu masih adakah pahlawan saat ini?
Banyak..., namun yang paling banyak adalah pahlawan-pahlawan kesiangan, yang hanya meng-claim dirinya sebagai pahlawan atas hasil kerja yang "mungkin bukan" miliknya.
~~~~~
Bagi saya, pahlawan di saat ini adalah mereka yang benar-benar mau dan rela melayani dengan sepenuh hati, meski terrkadang hal tersebut merupakan tuntutan hidup.
Di antara mereka adalah :
Tukang sapu jalanan, tukang sampah, kuli bangunan dan buruh panggul, merekalah pahlawan sejati di saat ini.
Bagi saya mereka lebih mulia dan berjasa dari pada "orang-orang berbaju batik" di Senayan yang hanya berkoar-koar dengan janji-janji manis tapi tanpa bukti nyata.
No comments:
Post a Comment