Pages

Tuesday, May 12, 2009

Biar

Biar...,
Biar kukenang lagi dirimu,
senyum manismu,lembut tutur sapamu, anggunnya sikapmu
dan semua tentangmu

Biar...,
Biar hati ini pedih dan perih,
karna setiap memori akan dirimu
laksana sayatan belati di atas luka lamaku

Biar jiwa ini hancur bagai debu,
karna kenyataan dirimu yang tak lagi sendiri
bagai pukulan godam pada jiwa rapuhku

Biar ku terjatuh sekali lagi
dalam kesedihan berbilur penyesalan.
Andai ku tak terlalu lama menimbang sikap,
mungkin kini kau ada di sisiku

Biar...,
Biar kutanyakan lagi ada sang waktu,
akan kemampuannya untuk menyembuhkan luka
dengan mengubur semua rasa dan kenangan tentangmu

Biar...


_______________
Jakarta, 05 Mei 2009
Tengah malam menjelang dini hari


Monday, May 4, 2009

Mengapa Harus Monyet?


~~~~~~
Belakangan ini saya sering dan senang sekali menggunakan foto monyet sebagai avatar di dunia maya.

Banyak teman-teman yang mengomentari akan hal tersebut. Ada yang hanya sekedar mengingatkan untuk mengganti avatar yang ada sampai ada yang "jengkel" lalu mengoda dengan anggapan saya adalah avatar tersebut. He...5x, saya sih tetep enjoy aja gak ngepek...

~~~~~~

Sebenarnya ada beberapa hal yang mendasari mengapa saya memilih monyet sebagai avatar.

Sebagaimana diketahui bahwa monyet, dalam hal ini simpanse merupakan hewan yang secara anatomi hampir mirip dengan manusia. Bahkan bagi Darwinian dan pendukung Darwinism, percaya bahwa nenek moyang manusia adalah bangsa kera (Pithecanthropus).

Trus..., dengan menggunakan monyet sebagai avatar, apakah saya termasuk Darwinian?

Jawabnya dengan tegas, TIDAK... Manusia merupakan ciptaan ALLOH yang paling sempurna (hal ini tersurat dan tersirat dengan jelas dalam ayat Al-Qur'an) , sehingga sangatlah tidak mungkin manusia merupakan hasil evolusi dari kera.

~~~~~~


Alasan mengapa saya menggunakan monyet sebagai avatar adalah karena ternyata secara sifat, perbedaan antara manusia dan kera sangatlah tipis, bahkan hampir tidak ada bedanya.

Coba "buka mata" dan "buka hati" lalu pergi ke kebun binatang dan perhatikan sifat dan sikap monyet. Ternyata banyak sifat-sifat kemonyetan yang melekat pada orang-orang di sekitar kita, bahkan mungkin pada diri kita sendiri.

Lihat, bagaimana monyet begitu bernafsunya saat melihat makanan, hingga saling sepak saling cakar tanpa peduli teman.
Bukankah manusia juga (ada yang) seperti itu.
Dalam hal mendapatkan kedudukan, pangkat dan jabatan, saling jegal tanpa peduli kawan atau bahkan saudara sendiri.

Lihat, bagaimana monyet dengan santainya bergelantungan di pohon, berlari kesana kemari tanpa malu meskipun dalam kondisi telanjang.
Bukankan manusia saat ini juga (ada yang) seperti itu.
Mengenakan pakaian mahal dan bermerk namun esensinya justru telanjang. Menggunakan kerudung namun pakaian yang dikenakannya malah menonjolkan lekuk tubuh.

Lihatlah, bagaimana monyet dengan acuh tak acuhnya melakukan hubungan seks di depan umum.

Bukankan manusia saat ini juga (ada yang) seperti itu.
Bergandengan tangan dengan pacar merupakan hal biasa. Ciuman dan pelukan dianggap bumbu pacaran. Bahkan seks pra-nikah dianggap sebagai tanda cinta.
Bukankan itu semua menunjukkan bahwa monyet adalah manusia atau manusia adalah monyet?
~~~~~~

Alasan saya mengapa menggunakan monyet sebagai avatar adalah sebagai cambuk pengingat bahwa saya adalah manusia yang merupakan makhluk yang paling sempurna dan dibekali akal budi.

Avatar itulah yang akan mencambuk jiwa ini bila telah lalai dan menempeleng kesadaran diri ini, bahwa jika saya lengah dalam menurutkan nafsu, maka tak ubahnya seperti monyet.

~~~~~~

monyet <> (diri ini + kesadaran akan akal budi)

namun

monyet = (diri ini + nafsu)

~~~~~

Sekilas Mengenai Face Recognition Password

Well, udah lama gak ngoprek nih..!!! Maklum lagi broken heart...
(cie... ama siapa tuh, bang...?)
Udah lah masalah lope ntar bisa diposting tersendiri.


Nah, sekarang saya mau sedikit berbagi tentang software face recognition, tau kan...? Itu kaya pilem detektip dan spionase (baca : Mission Impossible) di tipi, yang jagoannya berhasil ngebobol brankas penjahat walo passwordnya gak pake kode kayak biasanya tapi pake scan retina mata.

Yupz..., teknologi face recognition memang teknologi yang boleh dibilang mengadaptasi bio password. Mungkin dulu (sampai saat ini) masih menggunakan sidik jari atau dikenal dengan teknologi fingerprint. Namun seiring dengan perkembangan zaman, muncul teknologi baru yaitu password dengan pengenalan wajah.

Kebetulan saya menggunakan Ideapad Y330 dari Lenovo. Nah, dari vendor Lenovo sendiri juga menyediakan software face recognition yang lebih dikenal dengan VeriFace. Cukup dengan nampang di depan webcam, maka urusan password jadi mudah. Untuk non-pengguna Lenovo jangan berkecil hati dulu, ada software yang hampir sama dengan VeriFace yaitu KeyLemon (bisa didownload di sini). Baik KeyLemon maupun VeriFace menggunakan scan wajah utuk membuka password. Pada dasarnya prinsip yang digunakan adalah perbandingan dan penghitungan jarak mata seseorang.

Udah cukup pengenalannya, nah sekarang ada kelemahan yang bisa digunakan untuk menipu software ini. Salah satunya adalah menggunakan foto pemilik password. Ini sudah saya buktikan sendiri dan ternyata VeriFace III tidak sehebat yang dikatakan. Hanya dengan foto dari phonecell, VeriFace III bisa dibobol.

Ya..., ternyata memang sehebat-hebatnya password, pastilah (suatu saat) akan dapat dibobol juga

Note :
  1. Ternyata VeriFace III (yang katanya khusus buat Vista) bisa jalan di Windows XP Professional SP-2
  2. KeyLemon bisa digunakan disemua komputer, termasuk PC asalkan memenuhi syarat minimal dan mempunyai webcam.